Isnin, September 28

hamba cakerawala

abah made up a story. or somebody made it up and then had the time of telling it to him. and then he told Mili and she'll do the usual.

ada seorang raja yang ada tiga orang anak. yang pertama macam tamak dan kedekut sangat. so the raja pun buang negeri si anaknya yang sulung itu. anak yang ketiga pula, ada perasaan hasad dengki dan cemburu yang membuak-buak. dia juga dibuang negeri. negeri yang lain. the second child though, dia macam tidak ambil port sangat. apa sajalah perangai adik-beradiknya itu. dan si raja sangat menyenangi perangai anak keduanya itu. sebagai ganjaran, negara yang diperintah olehnya diturunkan kepada the second child.

okay. sekarang part teka-teki.

1- apa nama negara anak pertama?
2- apa nama negara anak ketiga?
3- apa nama negara anak kedua?

kata-kata pembayang: anak ketiga terlalu mencemburui anak kedua pasal he got the dad's country yang kaya dengan mineral.

selamat mencuba.

Rabu, September 9

gelombang nestapa

at night, i still have unwanted dreams. not exactly nightmares, cuma perkara yang aku tidak mahu lihat waktu tidur. untuk seseorang yang lebih kurang senang terpengaruh dengan mimpi, it's kind of unhealthy for me to be having the dreams. kadang-kadang, it goes on for weeks. situation lain-lain tapi always the same plot di mana pada hujung mimpi ada cue untuk reality kemudian baru aku terjaga. it never ended sweetly. always, always mimpi itu akan berpanjangan sampai part reality muncul.

anne cakap, "layankan aje."
mili, "itu mainan perasaan. it's just you. itu semua past."

it's tiring to be getting this stuff which i don't need it at all. macam ditanya soalan yang sama berulang-kali, macam iklan raya Petronas where the boy kept asking, "burung apa?". mungkin aku sendiri yang invite the reality to come in my dreams where the situations were obviously surreal dan aku ada doubts about it. sort of the law of attractions. memang terang-terangan kau, aku tahu the solution. but it's easier said than done.

personally, aku rasa hope hanya buat kita lebih sengsara.

Selasa, September 8

calm down

i have tonnes of stuff to spill here tapi sayang, everytime aku click New Post, those words just shied away.

since most of the posts here, yang panjang-panjang adalah dari category whines, depressions dan segala jenis kemurungan, sebab aku sudah jarang post bukan pasal aku happy. okay-lah, belum happy tapi maybe tidak se-pathetic dulu. sekarang aku layan baca Amir Hafizi. owh. juga bukan writer's block pasal aku bukan writer pun. i can imagine myself get beaten up by real writers pasal penggunaan bahasa songsang aku. kiri-kanan-atas-bawah. nasib baik gua anonymous.

by the way, aku activate semula akaun Twitter atas sebab-sebab tertentu yang tidak munasabah.